Senin, 26 Juli 2010

ASEAN Berpeluang Kuasai Pasar Dunia Share2 Kamis, 3 Juni 2010

Tren pertanian global mempengaruhi ekonomi dunia. Tren dunia tersebut diantaranya diversifikasi produksi tinggi, peningkatan pendapatan, urbanisasi, perubahan kesukaan (preferensi), peningkatan permintaan makanan siap saji dan konsumsi. " Permintaan pasar ini mendorong swasta bermain pada sektor vital," ungkap Executive Director Center for Food and Agribusiness, University of Asia and the Pacific, Prof.Rolando T.Dy, Pd.D dalam International Seminar "ASEAN as a Global Food Market : Challenges, Opportunities and Global Competitiveness", Selasa (25/5) di Ruang Mahoni Kampus Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Gunung Gede.


Kondisi ini menyebabkan terjadinya tekanan pasokan makanan, kenaikan harga energi, harga pupuk tinggi, kelangkaan lahan dan air, perubahan iklim serta standar makanan yang ketat. "Tantangan global pertanian ini perlu dikelola seiring dengan peluang global yang ada. Peluang global tersebut berupa kenaikan pendapatan dan kemakmuran kawasan Asia (China, India, ASEAN), transformasi rantai pasokan pangan, ledakan biofuel, pengembangan Information Communication Technology (ICT), perdagangan bebas dan memutus hambatan investasi, " ujar Prof.Rolando.


Prof. Rolando mencontohkan untuk memutus hambatan investasi suatu negara diperlukan langkah seperti memperluas pasar Free Trade Area (FTA), menarik investasi asing langsung, memperbaiki risiko profil investasi untuk menarik modal asing agar menanamkan modalnya di sektor ekonomi, menyederhanakan aturan calon pelanggan dan jaminan investasi, serta mengurangi hambatan nasionalisme.


Untuk merespon tantangan dan peluang tersebut, Prof.Rolando mengusulkan peningkatan produktivitas pertanian, memperluas diversifikasi kepemimpinan pasar dan mempromosikan lapangan kerja di sektor pertanian dan non pertanian ke rantai jaringan pasar dunia .


Menurut Prof.Rolando negara ASEAN mempunyai konsumen pasar yang besar yakni 600 juta orang, mempunyai lebih dari 150 juta konsumen kelas menengah, beranekaragam penyebaran budaya, importir pangan berat, namun eksportir komiditi umum. "ASEAN merupakan pemain komoditi pangan pertanian dunia dengan nilai ekspor lebih dari 90 trilyun dollar. Selain itu, kaya sumberdaya seperti lahan, laut dan manusia. ASEAN sangat berpeluang sebagai pemain utama pasar dunia," tegas Prof. Rolando. Kegiatan yang dibuka oleh Direktur MB IPB, Dr.Arif Daryanto ini dimoderatori Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Pengembangan, Prof.Hermanto Siregar. (ris)

1 komentar: